Senin, 04 Agustus 2014

Hasil Karya

Warga desa Tulusbesar mempunyai berbaga macam profesi, sebagian besar berprofesi sebagai  petani, pedagang, pengrajin, pegawai. Karena secara geografis desa Tulusbesar merupakan hamparan persawahan dan ladang, para pendukduknya sebagian besar berprofesi sebagai petani. Berbagi macam tanaman sayur sayuran seperti kubis cabe besar cabe kecil, tomat dsb. , palawija , tebu dan lainnya. Berbagai macam sayuran yang ada di pasar - pasar, salah satunya berasal dari desa ini .
hampir di setiap dusun ataupun di dusun krajan terdapat para pengrajin atau pengusaha kecil, yang mana bisa membuka lapangan kerja baru dengan menarik warga desa menjadi tenaga kerja yang ada di kampung.

saya sendiri adalah warga dari salah satu dusun di Tulusbesar, dimana di dusun tempat saya lahir tersebut, banyak melahirkan orang orang dengan tangan - tangan yang terampil menghasilkan sebuah karya, dan karya tersebut menjadi penghasilan mereka untuk memenuhi  kebutuhan sehari hari.
Karya tersebut adalah syal, berbagai macam syal dengan motif dan desain yang beragam di lahirkan disini di dusun sumbersari. Ini bermula dari beberapa pemuda desa yang pergi merantau ke Bandung untuk mencari pekerjaan dan disana mereka bekerja pada sebuah pabrik yang mana pabrik tersebut membuat syal, siyet, dan switer. Setelah beberapa tahun mereka bekerja di Bandung dan dirasa mempunyai pengalaman yang cukup, timbul keinginan mereka untuk membeli mesin sendiri, dan membuka usaha sendiri dengan menghasilkan produk yang sama di tanah kelahiran mereka yaitu desa Tulusbesar.
Keinginan mereka untuk usaha di rumah terkabul, dengan membeli beberapa mesin pembuat syal ato switer, alhasil mereka membuat lapangan pekerjaan baru bagi warga desa sekitar yang masih menganggur.
Asalnya hanya beberapa orang kemudian lambat laun makin bertambah banyak dan sampai sekarang usaha tersebut makin berkembang dan berkembang. Dan para pekerjanya kian hari juga bertambah banyak, ini merupkan keberuntungan tersendiri bagi warga sekitar.

Sebenarnya banyak sekali hasil karya para warga desa Tulusbesar  mulai dari Dusun kerajan sampai di dusun Baran sumbersari. Kalau di Dusun krajan yang saya tahu di sana banyak pengusaha kecil salah satunya pengusaha Tahu dan madu, seperti dilansir oleh harian surya tanggal 9/10/2012



 Adalah seorang Eko Budiono seorang petani atau pengusaha madu yang mengembangbiakkan madu tawon, yang sedang memeriksa kandungan madu yang dihasilkan lebah di peternakannya Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Selasa (09/10/2012). Sekali panen, peternakan madu Eko Budiono yang mempunyai 120 kotak madu mampu menhasilkan 3-5 kuintal madu yang dijual Rp 65.00 per botol ukuran 900 ml. 

Itulah sekelumit beberapa gambaran hasil karya para waga desa yang mana dengan adanya kreatifitas dari para warganya banyak membantu membuka lapangan pekerjaan baru dari para warga di sekitarnya .


Rabu, 11 Juli 2012

Sejarah

Desa Tulusbesar menurut cerita dari para sesepuh bermula dari beberapa orang, ada sejak jaman kerajaan dan jaman penjajahan Belanda. Seiring dengan bergantinya jaman, bergantinya waktu,  lama kelamaan berubah menjadi sebuah desa yang padat penghuninya dan menempati beberapa dusun yang ada didesa Tulusbesar.
Tentang dusun Kemulan ada sejarah tersendiri tentang nama desa tersebut. Menurut cerita para sesepuh desa, pada jaman dahulu pada masa penjajahan Belanda ada seorang yang bernama Mbah Mangun Darmo yang begitu menentang panjajahan. Pada suatu saat terjadi pertempuran, beliau terkena timah panas pasukan Belanda di kakinya, luka tembak tersebut sangat dalam sampai tembus "wates belung '" yang berarti tembus sampai ke tulang. Sampai sekarang istilah kata wates belung,  mejadi sebuah desa "Wates" dan Belung , kedua desa tersebut berada di Kecamatan Poncokusumo Malang.
Pada saat beliau terluka beliau berjalan ke utara menghindari kejaran para serdadu belanda dengan kaki yang terluka. sampai di sebuah tempat beliau istirahat di tempat tersebut, kemudian setelah pergi Mbah mangun Darmo meninggkan sebuah kemul atau selimut.dan sampai sekarang tempat tersebut diberi nama Dusun Kemulan
itulah sedikit cerita asal mulanya, yang mana saya sendiri hanya mendengar dari mulut ke mulut.Yang paham betul cerita asal usul nama desa adalah para sesepuh desa, masalahnya para sesepuh desa sudah banyak yang "sedo"  atau meninggal dunia jadi tak banyak yang saya ceritakan disini.
Nama Mbah Mangun Darmo di pakai sebagai nama sebuah Padepokan seni yang bernama Padepokan Mangun Darmo yang diasuh oleh M Soleh Adi Pramono atau akrabnya di panggil P soleh beliau  adalah seorang koreografer, dalang, dalang ruwatan, dosen tamu dan artistik dan Pengasuh padepokan seni Mangun Darmo
Seiring dengan bergantinya waktu desa tulusbesar bertambah maju dan maju hal itu di tunjukkan dengan tampaknya pembangunan desa dari tahun ke tahun. yang kian bertambah banyak bermunculan bangunan  di antaranya pembangunan sarana jalan, tempat ibadah, pengairan ,drainase, tempat pendidikan dan lainnya, hampir di semua sudut desa mengalami perubahan kalau di bandingkan dengan jaman dahulu 

Senin, 02 Juli 2012

LETAK GEOGRAVIS

Peta Desa Tulusbesar
Desa Tulusbesar terletak di sebelah barat lereng kaki gunung Semeru Jawa Timur, Termasuk wilayah Kabupaten Malang , Kecamatan Tumpang. Karena berada dekat dengan lereng gunung semeru sehingga sebagian besar wilayah desa Tulusbesar merupakan bukit, lembah dan area pertanian. Rumah penduduknya berada diseitar kanan kiri jalan.
Dari kota Malang Tulusbesar berada di sebelah timur kota Malang, ada tiga akses jalan ke Desa Tulusbesar yaitu lewat utara dari arah Blimbing ke timur yang  ke 2 dari arah Sawojajar ke timur yang ke 3 dari arah Gadang ke selatan lewat Tajinan ke arah timur.
Tulusbesar berbatasan dengan Desa Belung ,Tumpang dan Pulugdowo Kebonsari




BUDAYA

POTENSI BUDAYA



Desa Tulusbesar dikenal sebagai desa budaya karena kaya akan budaya jawa yang turun temurun kebudayaan tersebut menjadi ciri  khas desa Tulusbesar. Dan para sesepuh desa sampai sekarang  masih memelihara seni kebudayaan tersebut, sehingga tidak sampai punah. Di masa sekarang ini langka sekali orang yang bisa dan tahu tentang kebudayaan jawa
diantaranya seni tari, kuda lumping, wayang, bantengan, terbang jidor dan lainnya
Dengan banyaknya bakat yang terpendam didirikanlan sebuah padepokan seni bernama "Mbah Mangun Darmo" yang diasuh oleh P Sholeh yang dulu di bantu oleh istrinya Elisabeth Karen.
sampai saat ini padepokan Mbah Mangun  Darmo masih aktif , banyak kegiatan yang dilakukan diantaranya latihan tari topeng , gamelan, dan lainnya